Sayang, kau dengar simfoni malam mengalun syahdu? memungut nada – nada indah pada angin yang berhembus pelan… meliuk – liuk pada dahan dan ranting, menuju pusaran waktu, menembus dimensi tak berbatas, memadukan hati kita yang pernah bertemu dalam satu rasa, yang pernah terhimpun dalam cinta, Menjambangi jiwa yang pernah saling menopong ketika letih dan rapuh.
Sayang, ketika malam memagut mesra sunyi. Selarik rindu masih melintang disini, dikebisuan kata yang mengejakan makna. Jelas dipelupuk mata saat kita dirasa yang sama.
Sayang, ingin ku rengkuh semua kata… menyusunnya menjadi bait – bait do’a, memaknai setiap deskripsi dari refleksi kerinduan ini, menghujanimu dengan butiran – butiran bening mahabbah (kecintaan). Ingin ku mekarkan kuncup - kuncup puspita di pekarangan jiwa… menyampaikan harumnya padamu, agar senyum merekah menghisai wajah tulusmu, dan puas ku lihat engkau bahagia.
Sayang, ada rasa terukir dalam di hati ini, rasa yang bermuara pada ketulusan cinta. Rasa yang memadukan jiwa kita dalam keabadian. Rasa yang membuat para malaikat iri melihat kita, karena rasa itu menghadirkan kerinduan di singgasana asa dan do’a.
Rainbowku
No comments:
Post a Comment