Sunday 18 August 2013

Untuk setiap nafas yang pernah terhembus,,,,

Menapak tegak kembali. Dalam jenak – jenak perih yang pernah tercipta. Kala gundah meleburkan spirit dalam ujung laku yang kadang tak menemukan arahnya. Berdiam dan menunggu ternyata bukanlah sebuah persinggahan nyaman dalam tataran nurani. Untuk setiap nafas yang pernah terhembus mengiring asa yang serasa kian mengangkasa.

Barangkali… inilah sembilu takdir yang telah mengiris perih setiap gejolak dalam dada. Agar membuncah dalam keteraturan kehendakNya. Karena Ia yang maha Perkasa melihat setiap niatan hati yang membalut kesungguhan. Hingga berhak mutlak menentukan hasil akhir tuk segala ikhtiar yang mengejawantahkan betapa harap itu kuat mencekram rasa untuk hasil terbaik. 


 

Ketika di puncaknya, dalam sekejab mata jiwa ini terhempas kembali di pangkal ikhtiar. Bersama sisa asa yang rasanya tak sanggup lagi tergenggam erat. Letih mendera… lunglai dalam langkah gontai. Ingin menjerit sekuat tenaga dalam deru emosi hati : ‘aku capek ya Allah….”, namun nurani mendahului membisik : “Innallaha ma asshobirin, boleh jadi engkau menyukai sesuatu tapi itu tidak baik untukmu, untuk duniamu, untuk akhiratmu”.

Menunduk… untuk sebuah kesalahan sikap diri yang hampir saja terlakukan, astaghfirrullahal’adzim…

Kembali menata niatan hati, menghela nafas dalam jeda waktu yang menyekat sisi lara, mengusap air mata dengan seulas senyum keyakinan sembari menyingkirkan kepingan kecewa dari pekarangan jiwa.

Yah, menapak tegak kembali. Untuk hari ini, untuk hari esok, untuk selamanya. Menggiring asa menemukan perwujudan nyatanya. Untuk sebuah sambutan dari Rabbul Izzati, dalam jannati yang keindahannya tak pernah terekam oleh pandang mata.
Harapanku semoga kamu bisa mewujudkannya dalam segala aktifitasmu, Rainbow,,,!!

No comments: